Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 4 Kewirausahaan Pengolahan Makanan Awetan Hewani
Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 4 Kewirausahaan Pengolahan Makanan Awetan Hewani
Hendriana Werdhaningsih, Alberta Haryudanti, dkk

24/08/2021 11:54:11

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Prakarya dan Kewirausahaan

99

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:

Menghayati

bahwa begitu banyak keanekaragaman makanan awetan yang

berbahan baku hewani di Indonesia, dimana setiap daerah mempunyai ciri

dan citarasa yang khas

Menghayati dan memupuk

percaya diri, tanggung jawab, kreatif dan inovatif

dalam membuat analisis kebutuhan akan adanya teknologi pengolahan

dan pengemasan yang baik dan tepat untuk setiap makanan awetan yang

berbahan baku hewani tersebut

Merencanakan dan membuat

produk makanan awetan berbahan baku

hewani, khas daerahnya masing-masing, meliputi: metode pengolahan,

teknik pengemasan,

business plan

, konsep pemasaran, model promosi

Mempresentasikan:

-

Ide dan perencanaan usaha sesuai pilihan makanan awetan yang

dipilihnya dengan sungguh-sungguh dan percaya diri.

-

Business plan

untuk makanan awetan, meliputi teknik pengolahan dan

pengemasan yang baik, promosi dan pemasaran, sesuai dengan produk

yang dipilihnya

Menyajikan

simulasi

kewirausahaan bidang pengolahan makanan awetan

berbahan baku hewani, khas daerahnya masing-masing, berdasarkan analisis

keberadaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnya

BAB IV

Kewirausahaan Pengolahan

Makanan Awetan dari Bahan Hewani

Tujuan Pembelajaran

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

100

Kewirausahaan makanan akan selalu menarik dan mempunyai prospek yang

cukup baik untuk terus dikembangkan. Pada semester satu, sudah dibahas

tentang kewirausahaan pengolahan makanan awetan dari bahan nabati, dan pada

semester ini akan diuraikan kewirausahaan makanan awetan dari yang berbahan

dasar hewani.

Seperti sumber daya alam dari nabati, begitupun sumber daya alam dari hewani

di negeri ini cukup beragam dan melimpah. Seperti dari bidang peternakan ada

sapi, kambing, ayam, bebek, dan lainnya. Sumber lainnya dari bidang perikanan

juga cukup besar, baik perikanan laut maupun darat.

Karakteristik dan sifat sumber daya alam hewani relatif sama dengan sumber daya

alam nabati, tetapi sumber daya hewani diperlukan penanganan lebih ekstra

karena pada dasarnya mempunyai keawetan yang lebih pendek daripada sumber

daya alam nabati. Penyimpanan dan distribusinya pun harus menggunakan

pendingin sehingga tidak mudah dan tidak murah.

Teknologi pengolahan kembali menjadi solusi untuk memberikan alternatif

penanganan sumber daya alam hewani agar bisa mempunyai nilai tambah yang

lebih baik dan tentu menjadi produk-produk yang lebih awet, serta bisa disimpan

dan didistribusikan pada suhu biasa. Berbagai prinsip teknologi pengolahan bisa

diterapkan untuk sumber daya alam hewani ini, dan bisa menghasilkan beragam

produk olahan seperti kornet, sarden, abon, susu, ikan asin, telur asin, dan lainnya.

Melimpahnya bahan baku yang berbahan dasar sumber daya alam (SDA) hewani

tentu menjadi peluang yang cukup besar untuk memilih wirausaha bidang ini.

Setiap daerah mempunyai SDA hewani, artinya hampir di setiap daerah pun bisa

berpeluang mempunyai wirausaha berbasis SDA hewani.

Penerapan teknologi pengolahan yang tepat akan menghasilkan produk

makanan awetan yang berprospek positif. Teknologi pengolahan ini dipadukan

dengan teknik pengemasan yang baik sehingga menghasilkan produk

makanan awetan yang berkualitas baik, enak dilidah dan enak dipandang.

A.

Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Awetan

dari Bahan Hewani

Jenis usaha makanan awetan dari bahan hewani ini sebaiknya disesuaikan

dengan ketersediaan jenis SDA hewani yang ada di daerahnya masing-

masing sehingga berbasis bahan baku lokal. Hal ini akan menekan harga

pokok produksi dari produk tersebut karena bahan baku tidak memerlukan

biaya transportasi.

Industri makanan adalah industri yang terkait dengan ketersediaan makanan

dan minuman untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bagi kehidupan

manusia. Produk makanan, berdasarkan bahan baku dasarnya, terbagi

menjadi dua, yaitu makanan awetan berbahan baku nabati dan hewani.

Makanan awetan berbahan baku nabati sudah dibahas pada semester I, dan

pada semester ini akan dibahas makanan awetan berbahan dasar hewani.

Prakarya dan Kewirausahaan

101

Makanan awetan dari bahan hewani adalah makanan yang dibuat dari

SDA hewani, yang sudah melalui proses pengolahan yang tepat sesuai dan

dikemas dengan baik, baik menggunakan pengawet (sesuai kriteria BPOM)

maupun tidak sehingga mempunyai umur simpan yang lebih panjang.

Makanan awetan berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat

berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang

mengembangan produk makanan awetan yang khas untuk setiap daerah.

Makanan awetan berbahan dasar hewani yang saat ini beredar sudah cukup

banyak, tetapi masih dapat dikembangkan lebih lanjut, baik kuantitas

maupun kualitasnya. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan/atau wisatawan/pendatang.

Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa

makanan awetan tersebut. Upaya terobosan tersebut diharapkan dapat

membuka peluang makanan awetan berbahan dasar hewani tersebut untuk

didistribusikan ke daerah lain dan diekspor. Hal tersebut akan menjadi

promosi yang positif untuk meningkatkan nilai jual makanan awetan

berbahan dasar hewani dan pengembangan pariwisata daerah.

Dukungan berbagai pihak akan lebih mempercepat pengembangan

makanan awetan dari bahan hewani ini. Baik dukungan dari pemerintah

pusat melalui kebijakannya, pemerintah daerah melalui sarana dan prasarana

yang mendukung, pihak swasta dan msyarakat pada umumnya.

Pengembangan produk makanan dapat dilakukan dengan melakukan

beberapa prinsip pengolahan, pengemasan yang baik dan modifikasi.

Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, di antaranya memberikan

variasi rasa dan bentuk, memperpanjang usia produk agar lebih awet, dan

meningkatkan tingkat higine produk. Modifikasi dapat dilakukan terhadap

bahan baku, proses dan tampilan produk akhir. Modifikasi bahan dapat

dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk

pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses

dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur makanan yang berbeda dan

untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan

dapat dilakukan dengan pembentukan makanan, penambahan hiasan dan

pengemasan.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

102

Riset Pasar

Pengembangan Produk

Distribusi & Pemasaran

Evaluasi

Hasil Riset

Butuh awet

Harus higienis

Ingin variasi rasa

Hasil Rancangan

Produk

PASAR

Proses Produksi

Bahan

Peralatan & Cara Kerja

Modifikasi

Modifikasi

Modifikasi

Sumber: Dokumen Kemendikbud

Gambar 4.1

Modifikasi Beberapa Tahapan Proses Pengembangan Makanan Awetan dari Hewani

Prakarya dan Kewirausahaan

103

Buatlah kelompok kecil, 3-5 orang.

Diskusikan dengan kelompokmu, makanan awetan dari hewani, yang ada

di sekitar daerah kamu tinggal.

Pilih salah satu makanan awetan dari hewani yang paling menarik untuk

dijadikan pilihan dalam wirausaha.

Berikan alasan dan penjelasan untuk pilihan produkmu, sejauh mana

peluang bisnisnya menurut kamu.

Presentasikan kepada teman sekelas.

Tugas 1

B.

Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan

Hewani

Makanan berdasarkan kadar airnya dapat dibagi menjadi makanan kering

dan makanan basah. Produk makanan dapat juga dikelompokan menjadi

makanan jadi dan makanan setengah jadi. Makanan jadi adalah makanan

yang dapat langsung disajikan dan dimakan. Makanan setengah jadi

membutuhkan proses untuk mematangkannya sebelum siap untuk disajikan

dan dimakan

Menurut bahan bakunya, makanan dikelompokkan pada makanan yang

berbahan hewani dan yang berbahan hewani. Pada semester ini, akan dibahas

makanan awetan dari bahan dasar hewani, dan semester sebelumnya sudah

dibahas makanan awetan dari bahan baku nabati.

Pengembangan makanan awetan dari makanan hewani terbagi pada dua

bagian, yaitu bagian pengembangan pengolahannya dan pengemasan.

Gambar 4.2

Jenis-jenis Produk Makanan

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

104

No.

Nama Makanan

Jenis Makanan/Minuman /

Jajanan/Oleh-oleh

Bahan Baku

1.

2.

3.

4.

5.

6.

dst

Makanan Awetan dari bahan Baku Hewani

Nama Daerah:

Makanan awetan, baik makanan atau minuman yang diproduksi di suatu

daerah, merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan

daerah lainnya. Berbagai makanan awetan dari bahan hewani di berbagai

daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah tersebut. Wirausaha di bidang ini

dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal

produk makanan awetan daerah kita daripada daerah lainnya.

Membuat Daftar dan Deskripsi Makanan Awetan dari Bahan Hewani

Di daerah tempat tinggalmu, tentu ada makanan awetan yang berbahan

dasar hewani. Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara maupun

dari literatur tentang makanan awetan yang ada di daerahmu. Tuliskan

menjadi sebuah daftar seperti contoh tabel di bawah ini.

Pilih salah satu dari jenis makanan awetan dari daftar tersebut yang paling

disukai. Tulis dan gambarkan informasi tentang makanan tersebut pada

kertas A4 dengan 500-1.000 karakter.

Tugas 2

Prakarya dan Kewirausahaan

105

1. Pengolahan

Teknologi pengolahan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah

suatu produk, termasuk SDA hewani yang melimpah, bisa dilakukan

pengolahan yang tepat sehingga menghasilkan produk yang baik.

Sumber daya alam hewani sangat mudah rusak sehingga dalam

pengolahan diperlukan metode untuk mengawetkannya. Beberapa

prinsip pengawetan yang bisa dilakukan dalam proses pengolahan

makanan, yaitu sebagai berikut.

a.

Pengawetan dengan suhu tinggi, bisa dilakukan dengan pengeringan

(baik pengeringan alami seperti sinar matahari, maupun pengeringan

buatan misalnya dengan oven) dan pengasapan.

b.

Pengawetan dengan suhu rendah, bisa dilakukan dengan proses

pendinginan dan pembekuan.

c.

Pengawetan dengan iradiasi. Iradiasi merupakan salah satu jenis

pengolahan bahan makanan yang menerapkan gelombang

elektromagnetik. Iradiasi bertujuan mengurangi kehilangan akibat

kerusakan dan pembusukan, serta membasmi mikroba dan organisme

lain yang menimbulkan penyakit terbawa makanan. Prinsip pengolahan,

dosis, teknik dan peralatan, persyaratan kesehatan dan keselamatan

serta pengaruh iradiasi terhadap makanan harus diperhatikan.

d.

Pengawetan dengan bahan kimia bisa dilakukan dengan karbon

dioksida, gula, asam dan garam

Setiap produk bisa menggunakan salah satu metode tersebut atau

mengombinasikan beberapa metode, sampai didapatkan produk yang

mempunyai keawetan seperti yang diharapkan. Sebagai contoh adalah

ikan asin. Ikan asin adalah produk makanan awetan yang berbahan baku

ikan, dimana dalam pengolahannya mengkombinasikan dua metode

pengawetan, yaitu penambahan garam dan pengeringan. Ikan asin

merupakan makanan awetan dari bahan hewani yang biasanya banyak

dilakukan terutama di daerah pantai, yang dekat dengan sumber bahan

bakunya. Ikan asin bisa ditemukan hampir di setiap daerah di Indonesia.

Sangat disayangkan masih banyak ikan asin yang diolah dengan

menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTP) yang tidak diizinkan dan

jumlah yang berlebih.

Peluang wirausaha ikan asin sangat terbuka karena hampir semua

orang menyukai ikan asin. Produsen pengolahan ikan asin pun sudah

cukup banyak. Tantangannya adalah membuat usaha ikan asin yang

mempunyai nilai lebih dari yang sudah ada.

Memproduksi ikan asin yang lebih higienis dan sehat serta juga membuat

ikan asin yang

Ready to Eat

(RTE) agar konsumen langsung dapat

mengonsumsinya tanpa harus mengolahnya, bisa menjadi pilihan bisnis

yang prospektif. Saat ini, banyak konsumen lebih menyukai yang praktis

dan terdapat pula konsumen yang tidak menyukai bau yang ditimbulkan

saat memasak ikan asin di rumah.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

106

No.

Nama Makanan

Daerah

Jenis Makanan/Jajanan/

Oleh-oleh

Tantangan

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Tantangan Makanan Khas Daerah

Tantangan Makanan Awetan dari Bahan Hewani

Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara maupun dari literatur

tentang makanan awetan dari bahan hewani yang ada di daerahmu atau

daerah lain di Nusantara.

Diskusikan dengan teman tentang sumber dan jenis bahan bakunya, jenis

pengolahannya, dan tantangan yang ada saat ini.

Tuliskan data dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.

Buat presentasi yang informatif dan menarik dengan memanfaatkan

Tugas 3

Sumber: Dokumen Kemendikbud

Gambar 4.3

Ikan Asin

Prakarya dan Kewirausahaan

107

3.

Pengemasan

Kemasan makanan berfungsi menjaga agar produk tetap higiene

dan awet, mudah dikonsumsi dan mudah didistribusikan. Kemasan

yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan

sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan

untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan untuk produk makanan

fungsional setengah jadi berbeda dengan produk makanan fungsional

jadi yang siap dikonsumsi.

Pada produk makanan proses pengemasan berkaitan erat dengan proses

pengolahan produk. Pengemasan berperan penting dalam menentukan

keawetan produk makanan yang dikemasnya. Kemasan makanan

mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh lingkungan seperti

uap air, dan mikroorganisma. Kemasan juga berfungsi melindungi produk

makanan dari benturan yang dapat menyebabkan kerusakan pada

bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan langsung dengan

produk makanan disebut kemasan primer.

Kemasan juga berfungsi untuk penanganan (memudahkan penanganan

produk), distribusi, memberikan informasi dan menjadi daya tarik bagi

pembeli. Pada kemasan, harus dicantumkan keterangan dan informasi

teknis tentang produk makanan yang ada di dalamnya, seperti berat

bersih, kandungan bahan dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini

biasanya dicantumkan di kemasan sekunder. Kemasan sekunder adalah

kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk makanan,

melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang

digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat

memuat beberapa kemasan sekunder.

Sumber: Dokumen Kemendikbud

Gambar 4.4

Kemasan Primer, Sekunder dan Tersier

Produk Makanan dalam

Kemasan Primer

Kemasan Sekunder

Kemasan Tersier

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

108

Kemasan untuk produk makanan mempunyai beberapa persyaratan

sebelum diputuskan digunakan untuk mengemas makanan/minuman

yang akan kita produksi, di antaranya sebagai berikut.

a.

Kemasan harus dapat melindungi isi dari pengaruh lingkungan dan

saat distribusi. Misalnya kripik akan lembek jika kemasannya tidak

dapat menahan H

2

O yang masuk melalui pori-pori.

b.

Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang

dikemas sehingga pelabelan harus tercetak dengan jelas dan komplit.

c.

Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta

berdesain atraktif.

d.

Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri bila dipajang di

etalase toko atau swalayan.

e.

Bahan kemasan akan lebih baik jika ramah lingkungan dan dapat di-

daur ulang.

Selain kualitas kemasan, hal yang harus diperhatikan adalah label dari

kemasan produk makanan fungsional tersebut. Delapan hal yang wajib

ada pada label harus dicantumkan lengkap.

a.

Nama Produk (sesuaikan dengan SNI)

b.

Nama Dagang (jangan menggunakan yang sudah digunakan oleh

produsen lain)

c.

Berat Bersih atau Isi Bersih (bergantung pada bentuk produk, padat

atau cair, untuk padat digunakan berat bersih, dan cair digunakan

isi bersih, sedangkan untuk pasta boleh menggunakan berat bersih

atau isi bersih)

d.

No Pendaftaran (MD/ML/P-IRT, MD/ML bisa diperoleh di BPOM dan

P-IRT di Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten setempat, MD/ML untuk

industri menengahbesar dan P-IRT untuk industri mikro-kecil)

e.

Nama dan Alamat Produsen (hal yang wajib dicantumkan: nama

perusahaan, nama kota tempat produksi, kode pos dan nama Negara

jika untuk ekspor)

f.

Tanggal Kadaluarsa (ditulis : Baik digunakan sebelum . . . . )

g.

Komposisi (ditulis diurutkan dari yang penggunannya terbanyak)

h.

Kode Produksi (kode yang untuk dipahami oleh internal perusahaan,

untuk kepentingan pengawasan mutu produk)

Penggunaan bahasa juga harus diperhatikan. Bahasa yang wajib

digunakan untuk produk yang akan dipasarkan di wilayah Indonesia

adalah Bahasa Indonesia. Adapun bahasa lainnya adalah dibolehkan

sebagai bahasa tambahan, tanpa membuang penggunaan bahasa

Indonesia. Karena banyak yang masih mencampur penggunaan bahasa,

misalnya berat bersih ditulis

netto

, baik digunakan sebelum ditulis

exp.

date

, dan lainnya. Padahal

netto

atau

exp. date

adalah bahasa asing.

Prakarya dan Kewirausahaan

109

Adapun produk untuk diekspor, sebaiknya selain menggunakan bahasa

Inggris, juga ditambahkan bahasa Negara yang akan dituju. Hal ini untuk

lebih memudahkan pemahaman produk oleh konsumen di negara

tujuan.

Selain hal yang wajib ada pada label, ada beberapa hal yang disarankan

ada pada kemasan, seperti label halal, barcode dan kandungan nilai

gizi. Sebaliknya, ada juga beberapa hal yang dilarang tercantum dalam

kemasan, seperti klaim kandungan kesehatan tanpa bukti, klaim

mengobati dan sifat-sifat yang berlebihan lainnya.

C.

Perhitungan Harga Makanan Awetan dari Bahan

Hewani

Perencanaan bisnis yang baik sangat diperlukan agar usaha yang dijalankan

bisa berhasil dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide, penentuan jenis

usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target pasar, sampai strategi

pemasarannya. Satu hal yang juga tidak kalah penting adalah masalah

pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya perhitungan dari besaran

biaya investasi dan operasional, sampai ketemu harga pokok produksinya,

kemudian penentuan besaran margin sehingga bisa ditentukan berapa harga

jualnya.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.5

Contoh Label pada Produk Makanan Awetan

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

110

Perhitungan biaya produksi produk pada dasarnya sama untuk jenis apa

pun, begitu pula dengan makanan awetan dari bahan hewani. Hanya

sdikit perbedaannya biasanya kalau makanan awetan dari bahan hewani

pengambilan marginnya lebih besar karena biaya operasional dan risikonya

juga lebih besar.

Biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok

produksi, yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat/gedung,

dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan

overhead

). Biaya

bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik

bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan.

Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok

produksi suatu produk. Kuantitas produk sangat memengaruhi harga pokok

produksi, semakin besar kuantitasnya maka efesiensi akan semakin bisa

ditekan, dan harga pokok produksi yang didapatkan akan semakin kecil.

Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan

untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk (HJP)

diawali dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit

adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya pada satu

kali produksi dengan HPP Rp.5.000.000,- dihasilkan 250 buah produk, HPP/

unit adalah Rp.5.000.000,- dibagi dengan 250, yaitu Rp20.000,-. Harga jual

adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Jika misalnya ditentukan

margin keuntungan 30%, harga jualnya adalah HPP + 0,3 (HPP), jadi harga

jualnya adalah Rp375,-. Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat

dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu:

1.

Pendekatan Permintaan dan Penawaran (

Supply Demand Approach

)

Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga

keseimbangan (

equilibrium price

) dengan cara mencari harga yang

mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga

terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2.

Pendekatan Biaya (

Cost Oriented Approach

)

Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan

produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan

markup pricing dan break even analysis.

3.

Pendekatan Pasar (

Market Approach

)

Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara

menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga

seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

Prakarya dan Kewirausahaan

111

Setelah dapat ditentukan harga pokok produksi (HPP), bisa ditentukan harga

jual. Harga jual ini ditentukan dengan mempertimbangkan juga harga

competitor dan besaran margin yang ingin diraih oleh perusahaan.

Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen

yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya

distribusi dan promosi.

Setelah mengetahui cara menentukan harga pokok produksi dan harga jual,

komponen tersebut bisa dimasukkan ke dalam sebuah proposal lengkap

suatu usaha, atau biasa disebut proposal bisnis (

business plan

). Beberapa hal

yang biasa masuk pada proposal bisnis seperti pada Gambar 4.6

Biaya bahan

Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi

Rp. ...........................

Biaya tidak tetap lain

Rp. ...........................

Biaya tetap (listrik, air, dll)

Rp. ........................... +

Harga Pokok Produksi

Rp. ...........................

Biaya pemasaran (10% total)

Rp. ........................... +

Total HPP

Rp. ...........................

Total HPP

Rp. ...........................

Jumlah produksi

................... unit

HPP/unit

Rp. ...........................

Laba (% margin)

Rp. ........................... +

Harga Jual/unit

Rp. ...........................

Total Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 4.6

Perhitungan HPP dan Harga Jual

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

112

Gambar 4.7

Komponen pada Proposal Usaha

Proposal Usaha

a.

Deskripsi Perusahaan

Deskripsi umum

Visi, misi dan tujuan

Jenis usaha

Produk yang dihasilkan

b.

Pasar dan Pemasaran

Gambaran lingkungan usaha

Kondisi pasar (pasar sasaran, peluang pasar dan estimasi pangsa

pasar)

Rencana pemasaran (Penetapan harga, strategi pemasaran dan

estimasi penjualan)

c.

Aspek Produksi

Deskripsi lokasi usaha

Fasilitas dan peralatan produksi

Kebutuhan bahan baku

Kebutuhan tenaga kerja

Proses produksi

Kapasitas produksi

Biaya produksi

d.

Aspek Keuangan

Biaya pemasaran, administrasi dan umum

Sumber pembiayaan dan penggunaan dana

Perhitungan harga pokok produksi

Perhitungan harga jual

Proyeksi laba rugi

Prakarya dan Kewirausahaan

113

D.

Pemasaran Langsung Makanan Awetan dari

Bahan Hewani

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai

tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa

faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu

produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan

pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti:

harga jual, kualitas dan kemasannya.

Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran

produk. Salah satu startegi pemasaran yang bisa digunakan adalah 4P, yaitu

Product

(Produk),

Price

(Harga),

Place

(Tempat) dan

Promotion

(Promosi).

1.

Product

(Produk)

Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah : (i)

kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen,

(ii) kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar, (iii) penciptaan

produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen, (iv) penciptaan

nilai tambah pada produk, dan (v) penciptaan produk yang mempunyai

daur hidup

(life cycle)

panjang (jangan cuma

booming

sesaat).

Pengembangan produk makanan awetan dari bahan hewani yang telah

diperkenalkan adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas.

Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama,

serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadikan produk

yang lebih cocok untuk oleh-oleh.

2.

Price

(Harga)

Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

diantaranya, yaitu (i) mempertimbangkan harga pokok produksi, (ii)

menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik, dan (iii)

melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah

ada di pasar. Pada produk makanan awetan dari bahan hewani yang

dicontohkan pada bab ini, penetapan harga didasarkan pada harga

pokok produksi dan harga produk pesaing.

3.

Place

(tempat)

Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa

dilakukan sebagai berikut: (i) lokasi penjualan sebaiknya yang mudah

dijangkau konsumen, (ii) lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang

memuaskan konsumen dan (iii) lokasi yang mempunyai nilai tambah:

ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya,

konsep “

one stop shopping

”. Produk makanan awetan dari bahan hewani

yang dijadikan contoh pada bab ini dapat dijual di pusat oleh-oleh, di

tempat wisata atau di restoran di tempat wisata.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

114

4.

Promotion

(Promosi)

Beberapa saluran promosi yang bisa digunakan dalam membantu

meningkatkan penjualan produk, bisa melalui media sosial, blog dan/

atau website. Juga bisa dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak

dilakukan berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar.

Bentuk pemasaran bisa langsung atau tidak langsung, disesuaikan kebutuhan

dan kondisi. Pemasaran langsung menurut Direct Marketing Association

adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media

iklan untuk menghasilkan tanggapan dan/atau transaksi yang dapat diukur

pada suatu lokasi. Di dalam pemasaran langsung, biasanya menggunakan

saluran langsung ke konsumen (

Consumer direct

) untuk menjangkau dan

menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan

perantara pemasaran.

Pemasaran langsung untuk produk makanan awetan dari hewani dapat

menggunakan berbagai saluran untuk menjangkau calon pembeli dan

pelanggan. Saluran itu sebagai beikut.

1.

Penjualan tatap muka : adalah kunjungan penjualan lapangan

2.

Pemasaran surat langsung: terdiri atas pengiriman tawaran,

pemberitahun, pengingat, atau barang-barang lain kepada seseorang

di alamat tertentu. Pengiriman surat bisa berupa: fax mail, e-mail , dan

voice mail

.

3.

Pemasaran melalui katalog : terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu

atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih

4.

Telemarketing

: menggambarkan penggunaan operator telepon

untuk pelanggan baru, untuk berkontak dengan pelanggan yang ada

guna mengetahui dengan pasti level kepuasan pelangga, atau untuk

mengambil pesanan

5.

TV dan media dengan tanggapan langsung lain: tiga cara tv dalam

mempromosikan penjualan langsung: Iklan tanggapan langsung,

saluran belanja di rumah, dan videotxt dan tv interaktif

6.

Pemasaran melalui kios: berupa mesin penerima pesanan pelanggan.

7. Saluran

online

Saluran terbaru dari pemasaran langsung adalah saluran elektronik.

Istilah perdagangan elektronik (e-commerce) menggambarkan satu

varietas luas dari perangkat lunak atau sistem komputer elektronik,

seperti pengiriman pesanan pembelian kepada pemasok melalui

elektronik data interchange (EDI), penggunaan faks dan e-mail untuk

melakukan transaksi; penggunaan ATM, kartu smart untuk memudahkan

pembayaran dan mendapatkan uang tunai secara digital; dan

penggunaan internet dan layanan online.

Prakarya dan Kewirausahaan

115

Makanan awetan dari bahan hewani tentu memerlukan media yang tepat

untuk sarana promosi produknya. Media promosi yang bisa digunakan untuk

pemasaran produk khas daerah ini diantaranya adalah sebagai berikut.

1.

Pertemuan Rutin

Pertemuan rutin pada area paling kecil, misanya RT/RW dan/atau komplek

perumahan bisa dijadikan media promosi makanan awetan yang efektif.

Jadi bisa dilakuakn ijin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan

rutin itu bisa pertemuan PKK, dharma wanita, arisan dan lainnya.

2.

Pameran/Bazar

Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran/bazar, baik oleh instansi/

departemen tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang

ini bisa digunakan untuk media promosi makanan awetan yang baik.

Biaya yang dikeluarkan juga biasanya tidak terlalu besar, masih sangat

terjangkau oleh skala usaha kecil dan menenah (UMKM)

3.

Media Sosial

Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, dimana

berbagai kalangan sudah sangat familiar dengan facebook, twitter,

instagram dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media

promosi yang efektif dan efesien.

Sumber: http://consult4sales.com/

Gambar 4.8

Pemasaran Langsung

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

116

Strategi

Penjelasan Strategi

Product

..............................................................................................................

Price

..............................................................................................................

Place

..............................................................................................................

Promotion

(jelaskan lengkap dengan media promosi yang dipilih)

Strategi Pemasaran 4P

Nama Produk:

Pemasaran

Buatlah strategi pemasaran 4P terhadap makanan awetan yang dipilih.

Tentukan media promosi yang dipilih

Diskusikan dalam kelompok

Buatlah presentasi yang informatif dan menarik tentang strategi pemasaran

yang akan dilakukan dengan 4P Dn media promosi yang dipilih

Tugas 5

Distribusi Produk

1.

Lakukan wawancara pada pelaku usaha mikro atau kecil.

2.

Tanyakan model pemasaran yang mereka gunakan, catat!

3.

Tanyakan kendala terhadap model yang mereka gunakan.

4.

Buatlah analisis menurut pemikiran kamu terhadap model distribusi yang

dipilih pelaku usaha tersebut.

5.

Buat analisis tersebut dalam bentul laporan, menggunakan kertas A4,

huruf times new roman, ukuran huruf 12 dan spasi 1,5.

Tugas 6

Prakarya dan Kewirausahaan

117

E.

Perumusan Hasil Kegiatan Usaha untuk Makanan

Awetan dari Bahan Hewani

Pemaparan materi tentang wirausaha makanan awetan dari bahan hewani,

sudah diberikan dengan lengkap, yang didukung oleh hasil pengerjaan tugas

dari setiap kelompok. Persentasi kelompok akan produk makanan awetan

dari bahan hewani juga memberikan khazanah kekayaan keilmuan dan

pengalaman pada teman-temannya di kelompok lain.

Setelah melewati rangkaian pembelajaran sebelumnya, diharapkan semua

peserta didik memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan makanan

awetan dari bahan hewani, dan meyakini peluang akan usaha ini yang cukup

baik.

Setiap kelompok sudah mempunyai produk unggulan yang akan dijadikan

tonggak sejarah memulai masuk dunia wirausaha. Setiap kelompok sudah

sangat mengetahui dan menguasai produknya masing-masing, sudah

membuat perencanaan usahanya dengan baik, sudah memilih sistem

pengolahan yang tepat, dan sudah melakukan perhitungan biaya yang

lengkap. Selain itu juga setiap kelompok sudah mempunyai strategi

pemasaran yang terpilih.

Strategi pemasaran ini tidak bisa dipisahkan dari pemilihan model distribusi

produk, karena salah satu bagian penting dari sistem pemasaran produk.

Pemilihan model distribusi produk yang tepat akan sangat menentukan

keberhasilan penjualan produk ke pasaran.

Saluran distribusi menjadi bagian penting dalam proses penyampaian

produk dari produsen kepada konsumen akhir. Sebagus apa pun produknya

dan segencar apa pun promosinya, tanpa pemilihan saluran distribusi yang

tepat tidak akan membuat produk tersebut bisa sampai pada konsumen dan

diterima dengan baik oleh konsumen.

Saluran distribusi terdiri atas beberapa rantai yang saling terkait dan

memengaruhi. Beberapa rantai tersebut antara lain adalah supplier,

manufacturer, distributor dan retailer serta pelanggan. Saat ini, rantai dan

saluran distribusi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya, tetapi

lebih dari itu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga bisa

dipastikan produk terdistribusikan dengan baik sampai di tangan konsumen

yang ditargetkan.

Rantai distribusi merupakan suatu jaringan dari organisasi

value chain

yang

menjalankan fungsi menghubungkan produsen dan konsumen. Kegiatan

yang dilakukan oleh para penyalur ini pada prinsipnya akan mengurangi

hubungan langsung antara produsen dan konsumen, yang secara tidak

langsung juga membagi tugas, sehingga masing-masing fokus pada tugasnya.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

118

Penitipan barang juga selain bisa dilakukan pada toko/warung/outlet, bisa

juga dilakukan dengan model kerjasama dengan produsen (UMKM) lainnya,

yaitu dengan model barter produk. Model ini sudah dikenalkan oleh Rinrin

Jamrianti (2013), melalui penelitian yang sudah dilakukannya pada UMKM,

dan dinamakan Model Distribusi Ukhuwah atau MDU. Model Distribusi

Ukhuwah (MDU) ini dibuat dengan dasar membantu memecahkan masalah

distribusi produk UMKM dan konsep tolong-menolong antarsesama UMKM.

Pertemuan rutin dari para pelaku UMKM ini menjadi kunci awal terbukanya

kesempatan untuk saling bersinergi. Pada satu sisi mereka sebagai pesaing,

tetapi keberadaan mereka yang mayoritas dari berbagai daerah yang berbeda

dan produk yang berbeda pula, maka peluang untuk melakukan kerjasama

cukup terbuka dengan baik. Konsep MDU selengkapnya pada Gambar 4.8

Sumber : Tesis S2 Rinrin Jamrianti

Gambar 4.8

Model Distribusi Ukhuwah (MDU)

Pada Gambar 4.8, tampak bahwa UMKM A yang mempunyai saluran

distribusi A, melakukan barter produk dan barter jaringan distribusi dengan

UMKM B, C dan D. Begitupan dengan UMKM B, C dan D, juga melakukan hal

yang sama dengan UMKM lainnya. Pemilihan mitra kerja sama antara UMKM

A dengan B, C dan D berdasarkan seleksi yang dilakukan setiap UMKM

terhadap UMKM lainnya, dimana pada tahap awal penulis disarankan

melakukan kerja sama dengan 1-3 UMKM saja, sampai berjalan dengan baik,

baru kemudian dikembangkan lagi kerjasama dengan UMKM lainnya.

Konsep pemasaran langsung adalah konsep yang pertama akan dijalankan,

saat usaha baru dimulai karena pemasaran langsung merupakan model

yang cukup sederhana dan aman, serta tidak membutuhkan waktu dan

Prakarya dan Kewirausahaan

119

modal yang banyak. Perputaran keuangan juga bisa cepat dengan sistem

ini, karena tidak terjadi penumpukan tagihan dan administrasi yang rumit.

Karena untuk para pengusaha pemula, pengaturan keuangan yang baik

adalah kunci keberhasilan, agar keuangan yang terbatas bisa terus berputar.

Setelah berkembang, untuk produk makanan awetan dari hewani ini, baru

bisa dicobakan sistem pemasaran lainnya, sehingga jangkauan pasarnya akan

makin luas, dan makin berkembang.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

120

Prakarya dan Kewirausahaan

121

Daftar Pustaka

KERAJINAN

REKAYASA

BUDIDAYA

Mattjik, NA. 2010.

Budidaya Bunga Potong dan Hanaman Hias

. Bogor: IPB Press. 451

hal.

Bank Indonesia. 2008.

Pola Pembiayaan Usaha Kecil Industri Tanaman Hias

. Jakarta:

Bank Indonesia. 79 hal.

Deptan. 2008.

Buku pedoman budidaya tanaman hias yang baik dan Benar (Good

Agricultural Practices)

. Direktorat Budidaya Tanaman Hias, Directorat jenderal

Hotikultura.

Jessica Mahoney. 2013. Uses of Ornamental Plants. Demand Media. http://

homeguides.sfgate.com/uses-ornamental-plants-22328.html [28 October

2013].

http://euphorbiaclub.blogspot.com/2011/01/cara-menyemai-biji-adenium.html

[28 October 2013].

Direktorat Budidaya dan Pascapanen, Kementrian Pertanian. Florikultura. 2013.

Buku Pintar Seri Pot Lansekap. http//:[florikultura.org/unduhan/Buku_Pintar_

Seri_PotLansekap.pdf [28 October 2013]

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_hias [28 October 2013]

http://rianiflower.wordpress.com/jenis-tanaman-hias/ [28 October 2013]

Balithi. Panduan karakteriasasi Aglonema. http://balithi.litbang.deptan.go.id/

siplasmaok/referensi/Pand%20Karakter%20Aglaonema.pdf [28 October

2013]

Balithi. 2004. Panduan karakteriasasi Anggrek dan Anthurium. Departemen

Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Komisi Nasional

Plasma Nutfah

http://indoplasma.or.id/publikasi/pdf/guidebook_hs.pdf [28 October 2013]

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

122

http://jakarta.litbang.deptan.go.id [28 October 2013]

Tim PRIMATANI Jakarta Barat. 2010. Budidaya Adenium. BPTP Jakarta, Departemen

Pertanian. [http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-adenium-1451 [1

Desember 2013]

http://jakarta.litbang.deptan.go.id [28 October 2013] Tim PRIMATANI Jakarta

Barat. 2010. Budidaya Adenium. BPTP Jakarta, Departemen Pertanian. [http://

epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-adenium-1451 [1 Desember 2013]

Assauri. 1990. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta :

Rajawali Pers.

PENGOLAHAN

Azima, Fauzan., Hasbullah, dan Is Yulaini. 1999.

Penentuan Batas Kadaluwarsa

Dadih Susu Kedelai

.

Jurnal Andalas No. 29 Tahun XI 1999

(135, 136).

Burhanuddi, R. 1999.

Kajian tentang Daya Saing Pedagang Eceran Kecil

. Jakarta

Bogor: Badan Litbang Koperasi dan PKM RI.

Haryadi, P. (ed). 2000.

Dasar-dasar Teori dan Praktek Proses Termal.

Bogot: Pusat

Studi Pangan dan Gizi, IPB.

Soedirman, Suma’mur. 2014.

Kesehatan Kerja dalam Perspektif Hiperkes &

Keselamatan Kerja

. , Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sunarlim, Roswita. 2009. Potensi Lactobacillus, spAsal dari Dadih Sebagai

Starter Pada Pembuatan Susu Fermentasi Khas Indonesia. Buletin

Teknologi

Pascapanen Pertanian, Vol. 5 2009

(72).

Tambunan, T. 2012.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia.

Jakarta: Penerbit

LP3ES.

Widyani, R. dan Suciaty, T. 2008.

Prinsip Pengawetan Pangan

. Cirebon: Penerbis

Swagati Press, Cirebon.

Wijaya, C.H. dan Mulyono, N. 2013.

Bahan Tambahan Pangan Pengawet

. Bogor: IPB

Press, Bogor.

Yuyun dan Gunarsa, D. 2011.

Cerdas Mengemas Produk Makanan dan Minuman.

Bogor: Agro Media Pustaka.

Prakarya dan Kewirausahaan

123

Glosarium

break even point

disebut juga titik impas, yaitu jumlah seluruh biaya modal yang

telah dikeluarkan bisa kembali, tanpa mengalami kerugian, tetapi juga belum

menghasilkan keuntungan

btp

bahan tambahan pangan, yaitu bahan tambahan yang ditambahkan

pada pangan, tapi bukan merupakan bahan baku, dengan tujuan untuk

memperbaiki mutu bahan pangan tersebut

business plan

perencanaan bisnis, yaitu perencanaan yang dilakukan sebelum

melakukan bisnis, baik perencanaan investasi, produksi, pemasaran dan

lainnya

car free day

hari di mana di wilayah tersebut dilarang menggunakan kendaraan

bermotor

filling sealing machine

mesin pengisian cairan/padatan ke dalam kemasan cup/

botol

flavor

penguat rasa/aroma

hewani

berasal dari hewan, seperti dari sapi, ayam, ikan, dan lainnya

iradiasi

salah satu jenis pengolahan bahan makanan yang menerapkan

gelombang elektromagnetik, dengan tujuan mengurangi kehilangan akibat

kerusakan dan pembusukan, serta membasmi mikroba dan organisme lain

yang menimbulkan penyakit terbawa makanan

junk food

istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki

sedikit kandungan nutrisi, tetapi mengandung jumlah lemak yang besar

makanan awetan

makanan yang secara alamiah maupun telah melalui proses,

mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah

dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi

kesehatan serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman

yang mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur

dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen

malnutrisi

kekurangan gizi

md

izin produksi untuk produksi pangan dalam negeri, yang dikeluarkan oleh

bpom

ml

izin produksi untuk produksi pangan dari luar negeri, yang dikeluarkan oleh

bpom

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

124

modifikasi

cara mengubah bentuk suatu produk/barang agar tidak monoton dan

mempunyai mutu yang lebih baik

mulsa plastik

plastik penutup media tanam

nabati

berasal dari tumbuh-tumbuhan

networking

jaringan pertemanan, persahabatan, ataupun hubungan tertentu

over supply

kelebihan suplai, hasil panen jauh lebih banyak dibandingkan

dengan kebutuhan

over cooking

waktu masak yang terlalu lama (kelebihan)

overhead

biaya pengeluaran yang diperlukan untuk operasional perusahaan

over supply

kelebihan suplai, hasil panen jauh lebih banyak dibandingkan

kebutuhan

pasteurisasi

pemanasan dengan suhu 70-80°c, selama 15-30 menit

p-irt

ijin produksi untuk industri rumah tangga dan/atau industri kecil-me

nengah,

yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan kota/kabupaten

polybag

pot yang terbuat dari plastik

refraktometer

alat pengukur kadar gula

ready to eat (rte)

bahan pangan yang sudah siap untuk dimakan (dikonsumsi),

tanpa harus melewati proses penyajian/pemasakan terlebih dahulu

social network

jaringan komunikasi melalui media internet, seperti facebook,

twitter, dan lainnya

sni

standar nasional indonesia

sterilisasi

pemanasan dengan suhu di atas 100 °C, selama 5-10 detik

sungkup

plastik penutup bunga/daun

wellcome drink

minuman pembuka, yang biasa diberikan saat kita baru dating

pada sebuah penginapan/hotel

Prakarya dan Kewirausahaan

125

Nama Lengkap

: Dr Desta Wirnas

Telp. Kantor/HP

: 02518629353/081315519287

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: Rinrin Jamrianti

Alamat Kantor

: Kampus IPB, Jl. Raya Darmaga, Bogor,

16680 Jawa Barat

Bidang Keahlian:

Pertanian/Pemuliaan Tanaman

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2010 – 2016: Dosen Fakultas Pertanian, IPB

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3:

Program studi: Pemuliaan Tanaman/IPB/2003/2007

2.

S2:

Program studi : Pemuliaan Tanaman/IPB/1996/1999

3.

S1:

Fakultas Pertanian/jurusan Budidaya pertanian/program studi Ilmu dan

Teknologi Benih/IPB/1990/1995

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

-

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak ada

Nama Lengkap

: Alberta Haryudanti S. Sn, MA

Telp. Kantor/HP

: 081221709710

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: -

Alamat Kantor

: -

Bidang Keahlian:

Budaya Material ( Tekstil dan Keramik)

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2016

: Instruktur Batik Tulis Sanggar TIARA, Bandung

2.

2014 – 2015: Instruktur Desain Mode LKP Ganessama, Bandung

3.

2013 – 2015: Dosen Luar Biasa UNIKOM, Bandung.

4.

2010 – 2013: Ketua Program Studi Kriya Tekstil STISI TELKOM

5.

2005 – 2010: Ketua Lab. Kriya Keramik, FSRD ITB, Bandung.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Fakultas/jurusan/program studi/bagian dan nama lembaga (tahun masuk –

tahun lulus)

2.

S2: Fakultas Desain/jurusan Product Communication Design/program studi Kriya

Tradisional Jepang/Kyoto Seika University (2001 – 2003)

3.

S1: Fakultas Desain/jurusan Desain Tekstil/FSRD ITB (1992 – 1996)

Profil Penulis

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

126

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buku Panduan Menggambar Mode Untuk Usia Remaja dan Pemula, Diktat

Sanggar Kursus Fashion TIARA, 2016

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak ada.

Nama Lengkap

: Hendriana Werdhaningsih, M.Ds

Telp. Kantor/HP

: 0818627690

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: Hendriana Werdhaningsih

Alamat Kantor

: Program Studi Desain Produk

Industri

Fakultas Ilmu Rekayasa

Universitas Paramadina

Jalan Gatot Subroto kav. 97,

Mampang, Jakarta Selatan

Bidang Keahlian:

Desain Produk

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2006-2016 Staf Pengajar Desain Produk Industri, Fakultas Ilmu Rekayasa,

Universitas Paramadina

2.

2013-2016 Instruktur Desain, PPEI, Kementerian Perdagangan

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S2: Program Studi Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi

Bandung (Agustus 2002 – Juni 2005)

2.

S1: Program Studi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut

Teknologi Bandung (Agustus 1992 – Januari 1998)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buku Siswa & Buku Guru, Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X (edisi thn 2013)

2.

Buku Siswa & Buku Guru, Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XII (edisi thn 2014)

3.

Buku Siswa & Buku Guru, Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X (edisi thn 2016)

4.

Buku Siswa & Buku Guru, Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X (edisi thn 2016)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Aplikasi Ergonomi dan Pengembagan Desain Furnitur Bambu Vernakular, Studi

Kasus: Sentra Kerajinan Bambu di Kampung Cilaja Muncang, Kabupaten Bandung,

Penelitian Hibah Bersaing DIKTI, 2015-2016

2.

Batik Nusantara untuk Diplomasi Budaya, Paper, 2013

3.

Batik Grows in Number Shrink in Values, Paper, 2013

4.

Universitas sebagai Model Keempat dari Triple Helix, Paper, 2010

5.

Alat Bawa dalam Budaya Tradisional dan Kontemporer, Paper, 2009

6.

Pengaruh Layout Ruang Kelas Studio terhadap Kinerja Mahasiswa, Hibah Peneliti

Dosen Muda DIKTI, 2008

Prakarya dan Kewirausahaan

127

Nama Lengkap

: Rinrin Jamrianti

Telp. Kantor/HP

: 0811110855

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: Rinrin Jamrianti

Alamat Kantor

: Universitas Bakrie, Jakarta

Bidang Keahlian:

Wirausaha, Dosen, Trainer dan

Konsultan di bidang pangan

(makanan dan minuman)

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2015-sekarang: Dosen di Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas

Bakrie, Jakarta

2.

2009-sekarang: Direktur PT. SMEES (Small Medium Enterprise and Empowerment

Services), Bogor

3.

2009-sekarang:

Dosen di Program Studi Teknik Kemasan, Politeknik Negeri Media

Kreatif (Polimedia), Jakarta

4.

2009-2011

: Dewan Redaksi Majalah Eko Yustisia, Kementrian Lingkungan

Hidup RI, Jakarta

5.

2008-2011

: Komisaris Utama CV. Jaya Abadi Motor, Bogor

6.

2006-2008

: Dosen di Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan, IPB,

Bogor

7.

2006-sekarang

: Owner Tambak Ikan - Jatiluhur, Purwakarta

8.

2006-sekarang

: Owner TFI Café - Bogor

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S2 : Program Studi Islamic Wealth Management, Jurusan Ekonomi Syariah, STEI

Tazkia, lulus tahun 2014

2.

S1 : Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, lulus tahun

1998

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Aplikasi Teknologi Proses Thermal untuk Meningkatkan Mutu, Keamanan dan

Keawetan Asinan Bogor, 2008

2.

Model Saluran Distribusi Produk Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM),

dalam Konsep Pemasaran Islam, 2014

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

-

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

128

Profil Penelaah

Nama Lengkap

: Dr. Rozmita Dewi Yuniarti R.S.Pd.M.Si

Telp. Kantor/HP

: 0817617939/081234507939

E-mail

: [email protected]/[email protected]

Akun Facebook

: Rozmita Dewi Yuniarti

Alamat Kantor

: UPI, Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung

Bidang Keahlian:

Ekonomi, Akuntansi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2006-sekarang: Dosen tetap prodi Akuntansi UPI

2.

2012-sekarang: Dosen tidak tetap Magister Akuntansi Trisakti

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3

: Fakultas Ekonomi, program studi Akuntansi Unpad 2007-2011

2.

S2

: Fakultas Ekonomi, program studi Akuntansi Unpad 2003-2005

3.

S1

: FKIP, program studi pendidikan Akuntansi Unpas 1998-2000

4.

D3

: Akuntansi UGM 1988-1991

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buku teks pengayaan ekonomi akuntansi SMA SMK (2012-sekarang)

2.

Buku teks Prakarya dan Kewirausahaan SMA (2013-sekarang)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Fenomenologi Fraud dalam kajian holistik tahun kedua (2016)

2.

Fenomenologi fraud dalam kajian Holistik (2015)

3.

Studi fenomenologis fraud, prevention dan detection

4.

Edukasi Early Warning Fraud Dalam Upaya mewujudkan Akuntabilitas dan Trans-

paransi Bank Perkreditan Rakyat (2014)

5.

Studi fenomenologis fraud, prevention dan detection (2014)

6.

Edukasi Early warning Fraud untuk BPR (2013)

7.

Model Audit Internal Sekolah untuk Mengevaluasidan Meningkatkan Efektifitas

Risk Management, Pengendalian dan Proses School Governance (Studi Pada SMK

Bersertifikasi ISO 9001:2008 di Bandung dan Cimahi) (2013)

8.

Metode Participant Centered Learning Dengan Strategi Pailkem Pada Mata Kuliah

Manajemen Keuangan (2013)

9.

Analisis Faktor-Faktor Yang Dapat Mencegah Fraud di Lingkungan Perguruan

Tinggi Dalam Upaya Menciptakan Good University Governance (2012)

10.

Peningkatan Kualitas Pemahaman Materi Ajar Dasar Akuntansi Keuangan Melalui

Pendekatan Contextual Teaching and Learning Dengan Media Kartu Alir (Flow

Chart) (Penelitian pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

FPEB) (2011)

11.

Integrasi Aspek Pedagogi dan Teknologi dalam Hybrid Learning, Pengembangan

Hybrid – Learning pada Prodi Pendidikan Manajemen Bisnis (2009)

12.

Analisis kompetensi Individu Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Komitmen

Organisasional dan Implikasinya pada Pencapaian Kinerja Perguruan Tinggi

(2009)

Prakarya dan Kewirausahaan

129

13.

Pengembangan Ensiklopedi Digital Bidang Bisnis Untuk (2009)

14.

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Manajemen Keuangan Dengan Metode

Participant Centered Learning ( Penelitian Pada Mahasiswa Program Studi Tata

Niaga UPI ) (2008)

15.

Potensi E-learning Melalui Sistem Kuliah On-Line dalam Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran di Prodi tata Niaga Jurusan Pendidikan Ekonomi FPEB-UPI (2007)

Nama Lengkap

: Dr. Caecilia Tridjata Suprabanindya

Telp. Kantor/HP

: 021-4895124

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: [email protected]

Alamat Kantor

: Gedung F, Kampus A Univ. Negeri Jakarta Jl.Rawamangun

Muka Jakarta Timur

Bidang Keahlian:

Seni Rupa dan Kriya

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2010 – 2016 : Dosen di Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Jakarta.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Fakultas Seni Rupa dan Desain/Prodi Ilmu Seni dan Desain/Institut Teknologi

Bandung (2010 - 2015)

2.

S2: Fakultas Seni Rupa dan Desain/Prodi Seni Murni/ Institut Teknologi Bandung

(1993 - 1998)

3.

S1: Fakultas Bahasa dan Seni/Jurusan Seni Rupa/Prodi Pendidikan Seni Rupa/IKIP

Jakarta (1982 - 1988)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buku Teks Pelajaran Kerajinan SD/MI (2007)

2.

Buku Teks Pelajaran Kerajinan SMP/MTs (2007)

3.

Buku Teks Pelajaran Kerajinan SMA/MA (2007)

4.

Buku Teks Pelajaran Keterampilan Kelas VII, VIII, IX, X, XI, XII (2013)

5.

Buku Teks Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas VII, VIII, IX, X, XI, XII (2014,

2015)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Penelitian Disertasi (2015) : “Tinjauan Estetik Psikosis pada Karya Lukis

Penyandang Skizofrenia” (Studi Kasus di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia)

2.

Penelitian Kelompok: Pemberdayaan Perempuan melalui Life Skill Pengolahan

Limbah Menjadi Karya Seni, Lemlit-UNJ, Jakarta, Juni , 2004.

3.

Penelitian Kelompok: Pengembangan Model Pembelajaran Seni Terpadu di SD

Cipinang 01 Jakarta, Lemlit-UNJ, Jakarta, Oktober 2004.

4.

Penelitian Kelompok: Pembelajaran Teknik Ikat Celup dalam Upaya Meningkatkan

Kualitas Hidup Lanjut Usia (Suatu Studi Kasus di Sasana Tresna Werdha, Ria

Pembangunan, Cibubur, Jakarta Timur), Jakarta, November, 2007.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

130

5.

Penelitian Tesis (1998) : “Mainan Pendidikan sebagai Media Ekspresi Kemampuan

Kreatif Anak” (Studi Korelasi antara Kemampuan Kreatif Bermain Balok Konstruksi

dengan Kemampuan Berpikir)

6.

Penelitian Skripsi (1988): “Pengaruh Pendidikan Seni Rupa terhadap Siswa Siswa

Lambat Belajar di Sekolah Dasar Luar Biasa C di Yayasan Budi Waluyo Jakarta

Selatan”.

Nama Lengkap

: Dr. Wahyu Prihatini, M.Si.

Telp. Kantor/HP

: 0251-8375547 / 08159684030, 082112656610.

E-mail

: [email protected]; wahyu_prihatini@yahoo.

co.id;

Akun Facebook

: -

Alamat Kantor

: Biologi FMIPA Universitas Pakuan. Jl. Pakuan No.1. Ciheuleut,

Bogor.

Bidang Keahlian:

Biologi (bidang Zoologi)

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1988-sekarang: dosen PNS Kopertis Wil. IV Jabar dan Banten dpk. FMIPA

Universitas Pakuan.

2.

1990-1993

: Sekretaris Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pakuan.

3.

1996-1999

: Pembantu Dekan II FMIPA Universitas Pakuan.

4.

1999-2003

: Pembantu Dekan I FMIPA Universitas Pakuan.

5.

2002-2005

: Commitee of Nagao Natural Environment Foundation,

Scholarship Programme.

6.

2003-2005

: Penanggungjawab Kerjasama Praktikum FMIPA Universitas

Terbuka & FMIPA Universitas Pakuan

7.

2004-2006

: Kapuslitbang Sumberdaya & Iptek, Lembaga Penelitian

Universitas Pakuan

8.

2006-2008

: Kepala Lembaga Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas

Instruksional Universitas Pakuan.

9.

2008-2012

: Kepala Kantor Penjaminan Mutu Universitas Pakuan.

10.

2016

: Anggota Juri Nasional Quarry Life Awards ¬Heidellberg

Indocement 2016.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Mayor Biosains Hewan, Sekolah Pascasarjana IPB (2008-2013).

2.

S2: Program Studi Biologi, Program Pascasarjana IPB (1995-1999).

3.

S1: Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Padjadjaran (1982-1987).

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buku Teks Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas VII, VIII, dan IX.

2.

Buku Teks Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas X, XI, dan XII.

3.

Buku Teks Pelajaran untuk SMALB kelas X, dan XI.

4.

Buku Non Teks Pelajaran Budidaya

Prakarya dan Kewirausahaan

131

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Konservasi genetik untuk pengendalian penurunan populasi dan keragaman

Amphibia. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol. 10. No. 2. ISSN 1412-6850.

2011

2.

Karakteristik Anadara antiquata di perairan tercemar logam berat. Laporan Hasil

Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Pakuan. 2011.

3.

Optimalisasi Pemanfaatan Kerang Bulu (Anadara antiquata) melalui Uji Depurasi

Logam Berat untuk Keamanan Bahan Pangan (Tahun ke 1). Laporan Penelitian

Hibah Bersaing DP2M Dikti. 2012.

4.

Optimalisasi Pemanfaatan Kerang Bulu (Anadara antiquata) melalui Uji Depurasi

Logam Berat untuk Keamanan Bahan Pangan (Tahun ke 2). Laporan Penelitian

Hibah Bersaing DP2M Dikti. 2013.

5.

Bioekologi, Biokinetika, Respon Histologis dan Molekuler Anadara antiquata

terhadap cemaran merkuri. Disertasi Doktor, pada Mayor Biosains Hewan Sekolah

Pascasarjana IPB. 2013.

6.

Effect of Concentration and Body Size on the Bioaccumulation of Mercury in the

Ark Cockles Anadara antiquata. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah, BATAN

(Terakreditasi Nasional) Vol.16. No.2. 2013.

7.

Ekobiologi Kerang Bulu Anadara antiquata di Perairan Tercemar Logam Berat.

Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah, BATAN (Terakreditasi Nasional). Vol 16. Edisi

Supplemen. 2013.

8.

Kemampuan Bioakumulasi dan Adaptasi Molekuler Kerang Bulu Anadara antiqua-

ta terhadap Cemaran Merkuri. Jurnal BioWallacea Vol. 1. No. 2. 2015.

9.

Bioaccumulation and Distribution of 137Cesium in the Humpback Grouper Fish

(Cromileptes altivelis). Jurnal Nusantara Bioscience Vol. 7. No. 2.Indexed by Web of

Science/ISI Thompson Reuters. 2015.

Nama Lengkap

: Dr. Ir. Danik Dania Asadayanti, MP

Telp. Kantor/HP

: 081572677909

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: Danik Dania

Alamat Kantor

: PPPPTK Pertanian, Jl. Jangari KM 14, Cianjur, Jawa Barat

Bidang Keahlian:

Ilmu Pangan

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2006- 2016: Widyaiswara di PPPPTK Pertanian Cianjur, Jawa Barat.

2.

Auditor Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Fak:Pasca Sarjana/Ilmu Pangan (IPN)/IPB, Bogor (2004 – 2011)

2.

S2:

Fak:Pertanian/Teknologi Pasca Panen/Universitas Brawijaya, Malang

(1992 – 1995)

3.

S1: Fak: Teknologi Pertanian /Pengolahan Hasil Pertanian/UGM, Yogyakarta

(1984 – 1989)

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

132

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

-

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Peningkatan Intensitas Pigmen dan Kadar Lovastatin Angkak oleh Monascus purpu-

reus Ko-Kultur Dengan Khamir Amilolitik Indigenus

Nama Lengkap

: Dra. Suci Rahayu. M.Pd

Telp. Kantor/HP

: 08158721336

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: -

Alamat Kantor

: Kampus A Universitas Negeri Jakarta.

Jl. Rawamangun Muka Raya

Bidang Keahlian:

Tata Boga

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2006- 2016: Widyaiswara di PPPPTK Pertanian Cianjur, Jawa Barat.

2.

Auditor Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Fakultas/jurusan/program studi/bagian dan nama lembaga (tahun masuk –

tahun lulus)

2.

S2: Fakultas PPS UNJ / Pendidikan Anak (2008-2011)

3.

S1: Fakultas Teknik UNJ/ IKK/ Tata Boga (1978-1982)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Kompetensi Pembelajaran

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak Ada.

Nama Lengkap

: Dr. Ir. Latif Sahubawa, M.Si.

Telp. Kantor/HP

: 08158721336

E-mail

: [email protected], [email protected]

Akun Facebook

: Latif Sahubawa

Alamat Kantor

: Jurusan Ilmu Perikanan, Fak. Pertanian UGM

Jl. Flora No. 01, Kampus UGM Bulaksumur

Bidang Keahlian:

Ilmu Perikanan

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2015 - 2017:

Ketua Tim Proyek Pengelolaan Sumber Daya Ikan Tuna dalam

Upaya Optimalisasi Pemanfaatan & Pengembangan Produk

Komersial Menuju Pasar Bebas MEA. Kerjasama Jurusan Perikanan

dan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur

Prakarya dan Kewirausahaan

133

2.

2015-2016 :

Tenaga Ahli Perikanan pada Proyek Ketahanan dan Kedaulatan

Pangan. Puskapenas Fakultas Peternakan Universitas Gadjah

Mada, Kerjasama dengan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi Jakarta.

3.

2013-2016 :

Tenaga Penelaah Buku Teks Prakarya & Kewirausahaan Tingkat

SMP dan SMA. Puskurkub, Diknas Jakarta.

4.

2014 :

Ketua Tim Penyusunan Profil Potensi Perikanan & Kelautan

Kabupaten Bantul Berbasis SIG.

5.

2012-2014 :

Ketua Tim Penyusunan Program S2 Ilmu Kelautan & Kemaritiman,

Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

6.

2011-2012 :

Ketua Tim Penyusunan Proyek Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Kabupaten Pacitan

7.

2010 :

Team Taskpors Proyek PHKI Universitas Gadjah Mada, kerjasama

dengan Dikti Jakarta.

8.

2006 - 2008:

Direktur Pusat Studi Sumberdaya & Teknologi Kelautan (PUSTEK)

UGM

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S1-Sarjana Perikanan, Universitas Pattimura Ambon

2.

S2- Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada

3.

S3-Doktor Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Prakarya dan Kewirausahaan Bidang Budidaya Perikanan, Kelas X, XI, XII.

2.

Prakarya dan Kewirausahaan Bidang Budidaya Perikanan, Kelas X, XI, XII

3.

Prakarya dan Kewirausahaan Bidang Budidaya Perikanan, Kelas IX & X

4.

Prakarya dan Kewirausahaan Bidang Budidaya Perikanan, KelasVII & VIII

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Inovasi Desain Model Produk Kulit Ikan Pari Komersial dalam Upaya Peningkatan

Nilai Ekonomi dan Kapasitas Produk Usaha Mikro Perkulitan DIY. Hibah PUPT Dikti

Jakarta. (2016)

2.

Teknologi Penyamakan dan Pengolahan Produk Kulit Ikan Komersial. Hibah Buku

Teks Karya UGM, LPPM UGM. (2016)

3.

Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Kulit Ikan Kakap menjadi Produk Kulit

Komersial Berbasis Ekspor. Hibah PUPT Dikti Jakarta.

(2016)

4.

Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Kulit Ikan Kakap menjadi Produk Kulit

Komersial Berbasis Ekspor. Hibah PUPT Dikti Jakarta.

(2015)

5.

Pengembangan Citara Udang Crispy (Beragam Rasa) dalam Mendukung KUB

Mina Insani Desa Keburuan, Purworejo, Jawa Tengah. Hibah Bersaing Fak. Pertani-

an UGM.

(2015)

6.

Teknikan Penanganan Hasil Perikanan. Hibah Buku Teks Karya UGM, LPPM UGM.

(2015)

7.

Teknologi Pengolahan dan Peningkatan Nilai Ekonomi Produk Kulit Ikan Pari

Komersial sebagai Komoditas Andalan Provinsi DIY. Hibah LPPM UGM.

(2015)

8.

Diversifikasi Produk Kulit Ikan Kakap Komersial Dalam Meningkatkan Kapasitas

Produksi dan Omset Usaha Mikro-Kecil Perkulitan Prov. DIY. Hibah LPPM UGM.

(2014)

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

134

9.

Ekstraksi dan Karakterisasi Tepung Tulang Ikan Lele, Tuna dan Lemadang sebagai

Sumber Kalsium dalam Memperkaya Gizi Produk Perikanan Turunan. Hibah Ber

-

saing Fak. Pertanian UGM.

(2014)

10.

Diversifikasi dan Pengembangan Usaha Udang Crispy Kelompok Usaha Bersama

Mina Insani Desa Keburuan, Kab. Purworejo, Jawa Tengah. Hibah LPPM UGM

(2014)

11.

Teknologi Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Hibah Buku Teks Karya

UGM, LPPM UGM

(2013)

12.

Rekayasa Teknologi Pemanfaatan Limbah Kulit Ikan Kakap Putih Jenis Green Job

Fish sebagai Bahan Baku Produk Kulit Ikan Komersial

(2012)

13.

Pemanfaatan Hasil Sampingan Pengolahan Loin Tuna (daging leresan) dalam Pen-

golahan Eggs Drops Biscuits. Hibah LPPM UGM (2011)

14.

Kajian Potensi dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Tangkap di Sentra Pela-

buhan Perikanan Sepanjang Pantai Selatan Jawa (Cilacap – Trenggalek). Hibah

Kerjasama Pustek Kelautan UGM dan LPPM UGM. (2008)

15.

Teknik Budidaya Udang Vaname yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan.

Hibah Bersaing Dikti Jakarta. (2007)

16.

Teknik Budidaya Udang Vaname yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan.

Hibah Bersaing Dikti Jakarta. (2006)

Nama Lengkap

: Drs. Djoko Adi Widodo, M.t.

Telp. Kantor/HP

: 024-8508104/08122541733

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: Djoko Widodo

Alamat Kantor

: Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang Gedung E11 Lantai 2.

Bidang Keahlian:

Sistem Tenaga Listrik

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2011- 2015

:

Wakil Dekan 1, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

2.

2003 - 2011:

Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

3.

2014

:

Koordinator Tim Penulisan Buku Keahlian SMK kerjasama UNNES

dengan direktorat Pembinaan PSMK DIKMEN KEMENDIKBUD.

4.

2015

:

Penanggung Jawab Tim Penelaahan dan Penyempurnaan Buku

Peminatan SMK. Kerjasama UNNES dengan Direktorat Pembinaan

PSMK DIKMEN, KEMENDIKBUD.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S2: Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro UGM Yogyakarta (2000-2003)

2.

S1: FPTK Jurusan Pendidikan Teknik Elektro IKIP Semarang (1979-1983)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buku Peminatan SMK Teknik Dasar Instrumentasi.

2.

Buku Peminatan SMK Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi.

Prakarya dan Kewirausahaan

135

3.

Buk

u Peminatan SMK Kontrol Refrigerasi dan Tata Udara.

4.

Buk

u Teks Pelajaran Prakarya Rekayasa Kelas X, Kelas XI, Kelas X.

5.

Buk

u Non Teks Motor Listrik Arus Searah.

6.

Buk

u Non Teks Dasar-Dasar Bengkel Elektronik.

7.

Buk

u Non Teks Instalasi Listrik Penerangan.

8.

I

nsiklopedia Listrik.

Judul

Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

E

valuasi Penggunaan Photovoltaic Solar Home System Di Wilayah Jawa Tengah,

Tahun 2015.

2.

Sit

em Pemasokan Energi Ramah Lingkungan Di Sepanjang Jalan Tol, Tahun 2014.

3.

P

rototipe Kendaraan Listrik Kampus Konservasi, Tahun 2013.

HIDUP MENJADI

LEBIH INDAH

TANPA NARKOBA.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

136

Nama Lengkap

: Christina Tulalessy

Telp. Kantor/HP

: 021-3804228/0813-8311-6399

E-mail

: [email protected]

Akun Facebook

: Christina tulalessy

Alamat Kantor

: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Jl. Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta

Bidang Keahlian:

Editor

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1988 – 2010

: Staf Teknis Bidang Pengembangan Naskah dan Pengendalian

Mutu Buku Pusat Perbukuan Depdiknas

2.

2011 – sekarang : Staf Teknis (Pembantu Pimpinan) pada Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang),

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

3.

2009 – 2015

: Dosen Mata Kuliah Editing pada Politeknik Media Kreatif,

Jakarta

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) UNJ (2009—Disertasi)

2.

S2: Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) UHAMKA Jakarta (2004—2006)

3.

S1: Tata Busana IKIP Jakarta (1984—1988)

Judul Buku yang pernah diedit (10 Tahun Terakhir):

1.

Tujuh Pilar Pendidikan yang Produktif (2016)

2.

Membangun SDM Abad XXI (2015)

3.

PTK: Apa dan Bagaimana (2015)

4.

Perkembangan Teknologi dan Energi (2015)

5.

Jenis Energi (2015)

6.

Penggunaan Energi oleh Manusia (2015)

7.

Fauna di Indonesia (2015)

8.

Flora di Indonesia (2015)

9.

Alat dan Mesin Industri (2015)

10.

Mesin dan Otomotif (2015)

11.

Arsitektur dan Bangunan (2015)

12.

Tanah dan Air (2015)

13.

Udara dan Energi Surya (2015)

14.

Sejarah dan Perkembangan Industri (2015)

15.

Listrik dan Elektro (2015)

16.

Mineral, Cahaya, dan Bunyi (2015)

17.

Alat Transportasi (2015)

18.

Mesin dan Robot (2015)

19.

Tokoh-Tokoh Matematika (2015)

20.

Pahlawan Sebelum Kebangkitan Nasional (2015)

21.

Pahlawan Zaman Pergerakan (2015)

22.

Pahlawan Setelah Proklamasi Kemerdekaan (2015)

Profil Editor

Prakarya dan Kewirausahaan

137

23.

Aspek Masyarakat dan Budaya dalam Perkembangan Anak (2015)

24.

Modul Komunikasi Orangtua – Anak Panduan Teknis Pelaksanaan Pelatihan

(2015)

25.

Aspek Masyarakat dan Budaya dalam Perkembangan Anak (2015)

26.

8 Judul buku Biografi Guru Berprestasi Tingkat Nasional (2015)

27.

Naskah Akademik Program PNF (2014)

28.

Naskah Akademik Pendidikan Nonformal Program Kepemudaan (2014)

29.

Panduan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Nonformal Program

Kepemudaan (2014)

30.

Panduan Implementasi Pendidikan Nonformal Program Kepemudaan (2014)

31.

Naskah Akademik Pendidikan Nonformal Program Pemberdayaan Perempuan

(2014)

32.

Aku dan Usaha Kesehatan Sekolah (2014)

33.

Aku Pramuka Indonesia (2014)

34.

Buku Teks Pelajaran K-13 Berbagai Judul berbagai Tingkatan Kelas lebih dari 20

judul (2013)

35.

Jurnal EvaluasiPendidikan Vol.4, No. 1, Maret 2012

36.

Membangun Puri Kebahagiaan: Story Of Ten Golden Journeys (2012)

37.

Evaluasi Bahasa Indonesia (2011)

38.

Evaluasi Bahasa Inggris (2011)

39.

Evaluasi IPA (2011)

40.

Evaluasi IPS (2011)

41.

Evaluasi Lantas (2011)

42.

Evaluasi PJOK (2011)

43.

Evaluasi PKn (2011)

44.

Evaluasi SBK (2011)

45.

Evaluasi TIK (2011)

46.

Evaluasi Matematika (2011)

47.

Media Pembelajaran Bahasa Indonesia (2011)

48.

Media Pembelajaran Bahasa Inggris (2011)

49.

Media Pembelajaran IPA (2011)

50.

Media Pembelajaran IPS (2011)

51.

Media Pembelajaran Lantas (2011)

52.

Media Pembelajaran PJOK (2011)

53.

Media Pembelajaran PKn (2011)

54.

Media Pembelajaran SBK (2011)

55.

Media Pembelajaran TIK (2011)

56.

Media Pembelajaran Matematika (2011)

57.

Puluhan judul lainnya yang tidak tercatat/tidak ada filenya (2006 - 2010)

Buku Teks Pelajaran

Buku terjemahan untuk perguruan tinggi

Buku panduan pendidik

Buku bacaan anak (Hasil sayembara, dll)

Dan lain-lain.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

-

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

138